ASIK

WORKSHOP ON APLIKASI SEHAT INDONESIA KU (ASIK) PER-REGIONAL

Pada bulan Mei hingga Juni 2023, International Centre for Aceh and Indian Ocean Studies (ICAIOS) berkolaborasi dengan UNICEF Indonesia, Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Provinsi Aceh dan Yayasan Sehat Hebat Data Aceh Indonesia, menyelenggarakan Workshop Regional Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK). Program ini dilaksanakan di empat wilayah strategis, yaitu Takengon, Banda Aceh, Meulaboh, dan Medan, dan diikuti oleh perwakilan tenaga kesehatan dari 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh.

Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat kapasitas tenaga kesehatan Puskesmas, khususnya koordinator imunisasi, dalam memanfaatkan aplikasi ASIK. Aplikasi ini merupakan sistem digital pencatatan dan pelaporan imunisasi yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Dengan adanya ASIK, pencatatan imunisasi yang sebelumnya masih manual dapat dilakukan secara real-time, akurat, dan terintegrasi, sehingga mempercepat pencapaian target satu data kesehatan Indonesia.

Selama workshop yang berlangsung selama empat hari di tiap regional, peserta mendapatkan materi mengenai strategi percepatan imunisasi rutin, evaluasi capaian program, praktik langsung input data ke aplikasi ASIK, hingga penyusunan rencana tindak lanjut (action plan) di wilayah masing-masing. Peserta juga dilatih untuk menjadi fasilitator yang dapat membina kader Posyandu dalam mendukung pencatatan imunisasi.

Hasil dari rangkaian workshop ini menunjukkan perubahan yang sangat signifikan. Sebelum intervensi, data Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) di aplikasi ASIK hanya mencatat 31 bayi pada awal Mei 2023. Setelah workshop, jumlah ini meningkat tajam menjadi 3.682 bayi per Juni 2023. Peningkatan ini mencerminkan keberhasilan pelatihan sekaligus komitmen para tenaga kesehatan untuk memperkuat layanan imunisasi berbasis digital.

Selain itu, para peserta juga menyusun rencana tindak lanjut, seperti target peningkatan input data sebesar 15% setiap bulan, integrasi dengan program lintas sektor seperti Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), serta pemberdayaan kader Posyandu dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) untuk mendukung pencatatan data imunisasi.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan ke depan seluruh Puskesmas di Aceh semakin siap memanfaatkan teknologi digital dalam pencatatan imunisasi, sehingga tidak ada lagi anak yang terlewat mendapatkan imunisasi lengkap. Workshop ini menjadi langkah nyata menuju sistem kesehatan yang lebih kuat, transparan, dan berbasis data di Indonesia